Surat Edaran Kapolri, Kepada Seluruh Kepolisian,Tindak Tegas Dan Tangkap Semua Debt Colector Atau Mata Elang

Jakarta – Kapolri Memerintahkan Kepada seluruh Kanit Res jajaran, Perintah Kapolda, agar Laksanakan giat Oprasi Premanisme, sasaran utama adalah, Debt Collector yg atau mata elang, Laksanakan Penertiban, Pendataan, dan Penindakan Hukum, menunggu jukrah dari Polda, kegiatan yang dilakukan sebagai berikut dalam keterangan tertulis kepada wartawan (24/3/2024).

Ia juga mengatakan, bila ditemukan adanya Debt Collector/mata elang, segera amankan, geledah badan, bila ditemukan sajam segera Proses, bila tidak Panggil Pihak Leasingnya dan lakukan penghimbauan, agar tidak melakukan perampasan di jalan.

Lakukan Pendataan terhadap LP yang melibatkan Debt Collector, dan jadikan atensi penanganan, tangkap, tahan, jo kan 55 56, kepada Pihak yg menyuruh, baik Perseorangan atau Leasing.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tegas mengatakan, Laporkan kegiatan Debt Collektor setiap hari ke Polres atau ke Polsek setempat.

HIMBAUAN PENGADILAN
————————————–
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan, Kalau ada Debt Collector Hendaklah Masyarakat gerebeg tangkap (catatan: serah kan ke polisi / Polres atau Polsek terdekat.

Karena mereka tidak jauh bedanya dengan seperti para Begal,
Mereka termasuk melakukan pembegalan terang2an mengatasnamakan debt colector, Leasing.

Viralkan!!!
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghimbau, Bagikan Informasi ini Kepada Semua Rakyat Indonesia, Supaya Masyarakat Tidak di Intimidasi dan Di Teror oleh yang namanya Dept Colektor/ mata elang.

Bank Indonesia dalam Surat Edaran BI No. 15/40/DKMP tanggal 23 Sep 2013

Mengatur bahwa, syarat uang muka/DP Kendaraan Bermotor melalui Bank minimal adalah 25%, untuk roda dua (2) dan 30% untuk Kendaraan roda 3 atau lebih, untuk tujuan Nonproduktif, serta 20% utk roda 3 atau lebih untuk keperluan Produktif.

Adapun Kementerian Keuangan telah mengeluarkan Peraturan yg melarang Leasing, atau Perusaha’an pembiayaan untuk menarik secara paksa kendaraan dari nasabah yg menunggak kredit kendaraan.

Hal itu tertuang dlm Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.130/PMK.010/ 2012, tentang pendaftaran Fidusia bagi Perusahaan Pembiayaan yg dikeluarkan Tanggal 7 Oktober 2012.

Menurut UndangĀ² No 42 Tahun 1999, Fidusia adalah suatu proses mengalihkan hak milik atas suatu benda dengan dasar kepercayaan, tapi benda tersebut masih dalam penguasaan pihak yang mengalihkan

Fidusia umumnya dimasukkan dalam Perjanjian kredit Kendaraan Bermotor.

Kita sebagai debitur membayar biaya jaminan Fidusia tersebut.

Pihak Leasing wajib Mendaftarkan setiap Transaksi kredit di depan Notaris atas Perjanjian Fedusia ini.

Oleh karena Perjanjian Fidusia ini melindungi aset konsumen, Leasing tidak bisa sertamerta menarik Kendaraan yang gagal bayar, karena dengan perjanjian Fidusia, alur yang seharusnya terjadi adalah pihak Leasing Melaporkan ke Pengadilan!.

Sehingga Kasus Anda akan disidangkan, dan Pengadilan akan mengeluarkan surat Keputusan untuk menyita kendaraan Anda, dan Kendaraan Anda akan dilelang oleh Pengadilan, dan uang hasil Penjualan Kendaraan melalui lelang tersebut, akan digunakan untuk membayar utang kredit Anda ke Perusahaan Leasing, lalu uang sisanya akan diberikan Kepada Anda.

Jika kendaraan anda akan ditarik Leasing, mintalah surat Perjanjian Fidusia dan sebelum ada surat Fidusia tersebut, jangan bolehkan penagih membawa kendaraan anda.

Karena jika mereka membawa sepucuk surat Fidusia (yang ternyata adalah PALSU) silakan anda bawa ke Hukum, Pihak Leasing akan didenda minimal Rp 1,5 milyar.

Tindakan Leasing melalui Debt Collector/Mata elang, yang mengambil secara Paksa Kendaraan dirumah, merupakan Tindak Pidana Pencurian.

Jika pengambilan dilakukan di jalan, merupakan tindak Pidana Perampasan.

Mereka bisa dijerat Pasal 368, Pasal 365 KUHP Ayat 2,3 & 4 junto.

Ayo sebarkan untuk Menghentikan tindakan semena mena dari mata elang atau Debt Collektor

Mari Tertib Hukum!!!



Pemred


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *