Pasar PKL Kandang Sapi di Lebak Terbengkalai, Aktivis: Program Kebelet

Lebak – Pemerintah kabupaten (Pemkab) Lebak, saat ini belum memfungsikan pasar baru sentra Pedagang Kaki Lima (PKL), yang sudah selesai dibangun Agustus tahun 2023 silam.

Sejumlah aktivis program pembangunan pasar dinilai kurang perencanaan, atau hanya sebatas program yang hanya memaksakan kehendak untuk menyerap anggaran alias kebelat.

Pasar baru yang menghabiskan anggaran sekitar Rp 2,5 Miliar itu, berlokasi di Kampung Semi, Desa Narimbang Mulya, Kecamatan Rangkasbitung.

Dari pantauan awak media ADN dan Multatulinews.com, serta beberapa media di kabupaten Lebak, belum lama ini, kondisi pasar sentra PKL itu tampak sepi belum ada aktivitas apapun. Sejak selesai dibangun, bulan pasar sentra PKL tidak difungsikan alias nganggur. Akibatnya, sejumlah rumput dan ilalang mulai tumbuh di sekitar lokasi gedung pasar. Pasar tersebut, rencananya akan diisi sekitar 165 PKL dari 867 PKL yang saat ini berada di pasar Rangkasbitung.

“Sayang dibangun dengan anggaran miliaran rupiah. Pasar Sentra PKL belum juga difungsikan. Jangan nunggu bangunan rusak, baru diisi,” kata salah seorang warga di Lebak (Anwar), Rabu 13 Maret 2024.

Kepala bidang perdagangan dan pasar Dinas perindustrian dan perdagangan (Disperindag) Lebak, Yani mengatakan, pasar baru itu rencananya akan mulai difungsikan Maret 2024.

“Kalau tidak ada halangan, bulan Maret ini rencananya mulai difungsikan,” kata Yani kepada awak media, belum lama ini.

Ia mengatakan, pasar baru itu diberi nama pasar sentra PKL. Karena pasar itu memang dibangun untuk merelokasi PKL di Jalan Tirtayasa dan Sunan Kalijaga, atau biasa disebut PKL pasar subuh.

“Memang tujuan awal dibangun untuk merelokasi PKL pasar subuh. Jadi dengan sudah diisinya pasar sentral PKL jalan Sunan Kalijaga diharapkan steril,” katanya.

Perencanaan kurang matang
Menanggapi hal itu, salah seorang aktivis di Lebak, Permana menayangkan, hingga kini pasar baru PKL Kandang Sapi belum juga difungsikan oleh pihak Disperindag.

Menurutnya, belum difungsikannya pasar itu dikarenakan perencanaan yang tidak matang, dan program yang dinilai terlalu memaksakan.

“Ini bukti, kalau perencanaan yang kurang matang. Saya pesimis pasar ini diisi PKL dan menjadi solusi untuk merelokasi PKL di jalan Sunan Kalijaga dan Tirtayasa,” ujarnya. (*/Red)



Pemred


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *