Lebak,ADN.Com – Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dilaksanakan oleh, dari dan bersama masyarakat, untuk memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat, guna memperoleh pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi dan anak balita.
Kegiatan Posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan pengembangan/pilihan. Kegiatan utama, mencakup;
– kesehatan ibu dan anak;
– keluarga berencana;
– imunisasi;
– gizi;
– pencegahan dan penanggulangan diare.
Pemerintah Desa Sangkanwangi kecamatan Leuwidamar kabupaten Lebak-Banten bersama UPTD Puskesmas Rawat inap Leuwidamar, bekerjasama dalam rangka meningkatkan kualitas kader posyandu yang berada di Desa Sangkanwangi dengan cara memberikan pembinaan kepada para kader posyandu menuju posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP) tahun 2025. Selasa (24/12/2024).
Dalam pelaksanaannya Pemdes Sangkanwangi bersama UPTD Puskesmas Rawat inap Leuwidamar yaitu bidan Susilawati Am.keb dan Bidan Nita Indriani Am.keb memberikan berbagai materi yang terdiri dari 25 keterampilan dasar yang harus dimiliki kader posyandu. Diantaranya
Kegiatan pengembangan/pilihan, masyarakat dapat menambah kegiatan baru disamping lima kegiatan utama yang telah ditetapkan, dinamakan Posyandu Terintegrasi. Kegiatan baru tersebut misalnya;
– _Bina Keluarga Balita_ (BKB);
– _Tanaman Obat Keluarga_ (TOGA);
– _Bina Keluarga Lansia_ (BKL);
– _Pos Pendidikan Anak Usia Dini_ (PAUD); dan berbagai program pembangunan masyarakat desa lainnya.
Semua anggota masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan dasar yang ada di Posyandu diantaranya
•. _bayi dan anak _balita_ ;
_- ibu hamil, ibu nifas_ _dan_ _ibu menyusui;_
– _pasangan usia subur__ ;
– _pengasuh anak._

Amran kepala Desa Sangkanwangi menyampaikan pentingnya posyandu bagi warganya.
“Saya tentunya sangat bersyukur dengan adanya kegiatan posyandu ini, karena dengan adanya posyandu kita dapat dengan mudah memperoleh informasi dan pelayanan kesehatan bagi ibu, baik ibu hamil maupun yang tidak hamil, atau yang sedang ikut KB, informasi tentang kesehatan bayi, dan anak balita. dan dengan posyandu kita dapat memantau pertumbuhan anak balita kita, sehingga tidak menderita kekurangan gizi atau gizi buruk, yang beresiko stunting.” Ungkap Amran.
Bidan Susilawati Am.keb dan bidan Nita Indriani Am.keb juga menjelaskan pentingnya para kader memahami pungsi posyandu bagi warga, bahwa selain untuk memantau pertumbuhan anak, di posyandu juga mendapatkan vitamin gratis.
“Keunggulan posyandu ini selain dapat memantau perkembangan anak, Bayi dan anak balita yang ikut posyandu juga mendapatkan kapsul Vitamin A
Bayi memperoleh imunisasi lengkap.
Ibu hamil akan terpantau berat badannya dan memperoleh tablet tambah darah (Fe) serta imunisasi Tetanus Toksoid (TT).
Ibu nifas memperoleh kapsul Vitamin A dan tablet tambah darah (Fe).
Memperoleh penyuluhan kesehatan terkait tentang kesehatan ibu dan anak.
Apabila terdapat kelainan pada bayi, anak balita, ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui dapat segera diketahui dan dirujuk ke puskesmas.
Dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang kesehatan ibu, bayi, dan anak balita, jadi para kader posyandu harus bisa menyampaikan kepada warga terkait hal tersebut, agar warga tergerak untuk ke posyandu,” terangnya.

“Untuk memberikan pelayanan para kader perlu mendapatkan berbagai informasi Kesehatan lebih dahulu dan lebih lengkap.serta
Ikut berperan secara nyata dalam perkembangan tumbuh kembang anak balita dan Kesehatan ibu.sehingga jika kadernya sudah mahir maka
Citra diri sebagai orang yang dipercaya dalam bidang kesehatan otomatis akan meningkat di mata masyarakat,” imbuhnya.
Sementara sekertaris Desa Sangkanwangi Roni Sunarya S.E menyayangkan perihal honor kader posyandu yang belum mengalami perubahan atau tidak ada kenaikan. Padahal menurutnya kader posyandu adalah tonggak penting bagi tim Nakes.
“Kegiatan Pembinaan Kader Posyandu merupakan salah satu kegiatan UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) Essensial di puskesmas. Namun saya merasa untuk insentif atau honor kader posyandu ini kurang diperhatikan, sehingga belum ada perubahan atau kenaikan, padahal kader posyandu ini adalah tonggak penting bagi tim Nakes, karena mereka yang secara rutin melakukan pengecekan kesehatan ibu, bayi dan balita di kampung, harapan saya semoga di tahun 2025 insentif atau honor kader posyandu bisa naik,” harap Roni
Tim Nakes dari UPTD Puskesmas Rawat inap Leuwidamar Bidan Susilawati Am.keb dan Bidan Nita Indriani Am.Keb menyampaikan tujuan pembinaan kepada kader posyandu desa Sangkanwangi tersebut.
“Tujuan dari pembinaan kader posyandu ini adalah, untuk meningkatkan kapasitas kader dan pengetahuan kader dalam melaksanakan tugasnya, seperti Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi balita dalam rangka peningkatan gizi. Karena kader posyandu lah yang paling memahami dan mengerti kondisi serta kebutuhan masyarakat di wilayahnya. dibanding bidannya,” Tegasnya.
Kegiatan pembinaan kepada para kader posyandu ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 24 Desember 2024 di aula kantor Desa Sangkanwangi kecamatan Leuwidamar, dengan di hadiri oleh kepala Desa Sangkanwangi (Amran), Tim Nakes dari UPTD Puskesmas Rawat inap Leuwidamar, Para kader posyandu se-Desa Sangkanwangi dengan jumlah 40 kader dari 8 posyandu, yang dimulai dari pukul 09:30 wib sampai dengan selesai.
Kegiatan pembinaan kader posyandu meliputi pembinaan posyandu, cara penggunaan alat antropometri serta penyuluhan. Para kader kesehatan membutuhkan pembinaan dan pelatihan dalam hal menghadapi tugas-tugas serta permasalahan yang dihadapi oleh kader. Hal ini begitu penting dilaksanakan supaya mengingatkan kepada masyarakat agar senantiasa menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Melalui kegiatan pembinaan kader posyandu ini diharapkan peran Posyandu sebagai ujung tombak pemantauan status gizi di masyarakat dapat lebih optimal. (AL/Red)













