Lebak, ADN.COM – Bobroknya infrastruktur jalan Desa Karyajaya sudah bukan rahasia umum, menurut kades Karyajaya Ahmad Jaeni, ini semua terjadi karena kurangnya perhatian pemerintah daerah kabupaten Lebak-Banten. Kamis (27/3/2025).
Sempat Viral, tak hanya di media sosial, media online, media cetak bahkan televisi nasional seperti SCTV, juga turut menyoroti kondisi jalan di Desa Karyajaya tersebut. Namun disayangkan tidak ada tindak lanjut dari pihak terkait.
Ahmad Jaeni Kades Karyajaya menyampaikan via WhatsApp terkait kekecewaannya terhadap sikap pihak PUPR Provinsi yang dianggapnya berat sebelah.
“Dulu saat jalan kami Viral, Pihak PUPR kabupaten maupun provinsi pun sempat turun untuk meninjau kondisi jalan tersebut, bahkan ada atensi dari Kanit Kasi Intel kejaksaan untuk memantau proses tersebut, dan waktu itu direspon oleh PUPR provinsi bidang perencanaan sebanyak 2 kali survey, dan sempat diukur oleh PUPR provinsi bidang perencanaan dan menjanjikan di tahun 2025 ini akan dibangun,” terang Jaeni.
Jaeni juga menambahkan bahwa.
“Saya sempat lihat di list Musrenbang, untuk Luwuk, Gerewel, Garung akan di bangun dengan anggaran biaya sebesar Rp.9 miliyar. Namun kini timbul persoalan baru, list tersebut di hilangkan oleh pihak PUPR Provinsi, dengan alasan penghemat atau efesiensi pemerintah pusat. Kalaupun ada penghematan kenapa harus di hapus semua, dan kenapa malahan muncul lokasi lain, yang tadinya tidak ada. Sebenarnya kami tidak masalah kalau dari awal tidak di publish punya kami. Ketika waktu viral saja langsung di respon, seolah olah pemerintah tanggap dengan kondisi kami, sampai kami merasa senang, karena ada informasi mendapatkan pendanaan 9 Milyar, dan tinggal menunggu lelang, yang diperkirakan akan dilaksanakan pada bulan Maret atau April atau pertengahan tahun 2025, tapi diluar dugaan semuanya dihilangkan list tersebut, dan malah yang muncul Lokasi baru, untuk lokasi tersebut di kabupaten Lebak juga, mungkin karena ada kedekatan atau ada intervensi, yang jelas list kami di ganti list baru dengan lokasi baru di luar desa kami, kami merasa ini tidak adil, karena kami sangat mengharapkan bantuan tersebut, jalan kami sudah sangat rusak parah, dan yang paling sangat saya sayangkan lagi, masyarakat kami semuanya sudah tahu bahwa di tahun 2025 ini, jalannya akan dibangun. ternyata hilang hak kami tersebut,” imbuhnya.
Makin lanjut lagi Ahmad Jaeni mengatakan. “Makin dipusingkan lagi dana Desa Karyajaya ini sudah plot anggarannya, dan akan di bangun di tempat lain, karena wilayah desa Karyajaya ini 14 kilo meter jalannya ancur semua, dan baru 2 kilo meter yang baru dibangun dari dana desa, dan untuk tahun ini ada di jalan belah haji yang bagian pojok, yang masih rusak parah, dan yang akan dibangun yaitu poros tengahnya, yang padat penduduknya,”
“Kalau sampai masalah ini tidak ada tindakan atau klarifikasi dari pihak PUPR Provinsi, saya tidak bisa membayangkan akan seperti apa reaksi dari masyarakat,” bebernya.
“Tolong untuk gubernur Banten yang baru terpilih, warga saya di Desa Karyajaya ini, banyak yang memilih pak Gubernur, dan mereka tau saya dari kader Gerindra, dan kebetulan pak gubernur yang terpilih juga dari Gerindra, kami berharap ada kedekatan dan ada kemistri, tapi malah seperti ini, saya dan warga saya sangat kecewa, saya mohon di fikiran lagi tentang nasib kami ini, yang sudah jelas-jelas tinggal nunggu pelelangan beberapa bulan lagi, tapi malah hilang dan di geser ke wilayah lain, kami sangat sangat kecewa,” Pungkas Ahmad Jaeni orang nomor satu di Desa Karyajaya. (AL)